Maverick Vinales Kesal Kontrak Rossi Tak Diperpanjang 2021
Central Goal – Pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales yang sering dipanggil dengan julukan Top Gun, mengaku kesal dengan keputusan Yamaha untuk tak memperpanjang kontrak Valentino Rossi untuk MotoGP 2021.
Sebab, ia merasa senang bisa bertandem dengan pembalap berjuluk The Doctor tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Rossi memang dipastikan kehilangan tempat di tim pabrikan Yamaha pada musim depan. Pihak Yamaha memutuskan untuk mengontrak Fabio Quartararo untuk bertandem dengan Maverick Vinales mulai musim depan.
Untuk mengetahui update terbaru seputar Maverick Vinales, MotoGP, Livescore, hingga jadwal pertandingan kunjungi Realbola.net
Mendapati kondisi ini, Maverick Vinales tak bisa menampik rasa kesalnya. Ia merasa kecewa karena pihak Yamaha memutuskan tak memperpanjang kontrak rekan setimnya. Sebab, Vinales berharap masih bisa bekerja sama lebih lama lagi dengan Rossi.
Baca Juga : Dani Pedrosa Bahas Rossi Dan Marguez, Ada Apa?
Meski begitu, Maverick Vinales memastikan tetap menyambut positif kehadiran Quartararo di timnya pada musim depan.
Sebab, ia yakin kedatangan pembalap asal Prancis itu akan semakin memberi motivasi lebih kepadanya untuk memetik hasil manis.
“Saya sedikit kesal karena kami kehilangan Valentino (Rossi) yang merupakan pembalap yang sangat penting bagi tim. Dia juga sangat cepat setiap akhir pekan sehingga itu menjadi motivasi lain,” ujar Maverick Vinales, sebagaimana yang dikutip dari Crash.
“Tapi, di sisi lain, saya merasa lebih termotivasi jika Fabio Quartararo ada di sana karena dia mempunyai talentan yang luar biasa,” tukas pembalap asal Spanyol tersebut.
Maverick Vinales Kesal Rossi tidak akan menjadi rekan satu timnya
View this post on Instagram
Untuk musim 2021 Vinales akan bergabung dengan Petronas SRT sensasi Quartararo dalam pakaian pabrik tahun depan atas perintah Rossi, yang masih memutuskan apakah ia akan menggantung helmnya atau melanjutkan.
Meskipun Maverick Vinales senang melihat pembalap Prancis itu masuk ke tim, ia mengakui bahwa ia ‘kesal’ melihat idolanya keluar dari tim, dengan mengatakan ia mendapat motivasi untuk balapan dari legenda MotoGP itu.
“Hubungan saya dengan Quartararo sangat baik, sejak saat pertama ia bergabung dengan Yamaha,” lanjutnya.
“Fabio sangat kuat, terutama di kualifikasi, ia tahu bagaimana memanfaatkan potensi penuh Yamaha. Ini sangat baik untuk saya juga, karena tahun depan dia akan menjadi ‘tetangga’ kita.
“Di satu sisi saya senang bahwa Fabio dan saya akan bekerja bersama pada 2021, tetapi di sisi lain saya kesal karena memiliki Rossi di tim yang sama selalu sangat baik, saya menyesal kehilangan Valentino.”
“Rossi telah menjadi idola saya sejak saya masih kecil, saya telah melihatnya berlomba sejak saya berusia tiga tahun, bagi saya itu merupakan motivasi ekstra untuk berada di jalur bersamanya.
“Saya belum berbicara dengan Yamaha tentang bagaimana situasi tahun depan, saya berharap Valentino akan terus di Yamaha, dia adalah pembalap penting yang membawa banyak informasi berguna.
“Apa yang telah saya pelajari dari Rossi? Saya telah belajar banyak hal, yang pasti akan tersisa bagi saya adalah kemampuannya untuk selalu tersenyum, terlepas dari apakah Anda finis pertama atau ketujuh.”
Perjalanan Karir Maverick Vinales
Pembalap dengna nama asli Maverick Viñales Ruiz itu lahir di Figueres, Spanyol, 12 Januari 1995 (25 tahun) adalah pembalap asal Spanyol.
Saat usia 12 tahun ia menjuarai seri 125 cc Catalan Champion untuk pertama kalinya dan mampu mempertahankan gelar setahun kemudian.
Di tahun 2011 ia melanjutkan kariernya dengan berkompetisi di kejuaraan dunia Grand Prix 125cc. Kemenangannya di sirkuit Le Mans Perancis menjadikannya pembalap ketiga termuda yang mampu memenangi Grand Prix.
Tiga kemenangan berikutnya mampu ia raih dan menutup musim pertamanya di kelas World GP 125cc dengan menempati klasemen ketiga. Gelar Rookie of the Year kembali disematkan kepadanya yang saat itu baru berusia 16 tahun.
Maverick Vinales bergabung dengan Movistar Yamaha MotoGP untuk musim 2017-2018. Dia berhasil mencatatkan hasil impresif pada pengujian hari pertama di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia tahun 2016, dan menorehkan waktu tercepat dengan mengendarai Yamaha YZR-M1 2016.
Pada pengujian hari selanjutnya (16/11/2016), Maverick Viñales berhasil mempertajam catatan waktunya menjadi 1 menit 29,975 detik, sekaligus menjadikan Top Gun sebagai satu-satunya rider yang berhasil mencatatkan waktu di bawah 1 menit 30 detik pada pengujian tersebut.
Pada tahun 2012, kompetisi World GP 125cc berganti nama menjadi kelas Moto3 dimana motor yang diperlombakan adalah motor bermesin empat langkah. Regulasi terbaru telah melarang kompetisi menggunakan motor bermesin dua langkah.
Di musim keduanya ini, Maverick Viñales mengalami performa yang cukup fluktuatif. Meskipun demikian dengan lima kemenangan yang diraihnya ia kembali menutup musim dengan menempati klasemen pembalap di peringkat ketiga.
Di tahun 2013 Maverick Viñales terlibat dalam persaingan titel juara Moto3 bersama Luis Salom dan Álex Rins. Perebutan gelar juara dunia kelas Moto3 berhasil ia peroleh ketika ia sukses menjuarai seri terakhir di GP Valencia.
Di tahun 2014, Maverick Viñales kembali melanjutkan perjalanan kariernya ke jenjang yang lebih tinggi lagi yakni kelas Moto2.
Secara mengesankan ia mampu menjuarai tiga seri dan kembali dinobatkan sebagai Rookie of the Year di musim pertamanya tersebut.
Dengan pencapaiannya yang gemilang sepanjang kariernya, kelas Moto2 merupakan kelas yang paling singkat ia jalani.
Suzuki kala itu merencanakan untuk kembali ke MotoGP 2015 melihat bakat Maverick Vinales akan bermanfaat bagi pengembangan motor GSX-RR yang saat itu sedang dikembangkan oleh pembalap tes berkebangsaan Perancis Randy De Puniet.